Flaming Arrow Glitter Purple

Senin, 17 September 2012

Antara Linux & Windows

    Linux bukan Windows, jadi wajar kalau dalam banyak hal banyak terdapat perbedaan. Ada banyak hal dimana Windows dan Linux berbeda, dan kita dapat lihat dalam keterangan berikut...
Semangat3x...

* User Interface
* Security
* Instalasi
* Software
* System
* Hardware
* File System
* dan lain-lain

User Interface

Di Windows, Anda tidak banyak memiliki pilihan user interface. Sebagai misal, di Windows 95/98 Anda hanya mengenal user interface bawaan Windows 95/98. Anda sedikit lebih beruntung jika menggunakan Windows XP, karena Anda bisa berpindah dari interface milik Windows XP ke Windows 98 yang lebih ringan.
Di Linux, Anda bisa menemukan banyak macam user interface. Dan biasanya pilihan user interface ini dapat Anda sesuaikan dengan spesifikasi komputer atau lingkungan kerja Anda. Sebagai misal, pada komputer yang lambat Anda bisa menggunakan user interface yang ringan, seperti XFCE atau Fluxbox.
Atau jika Anda menyukai gaya Mac, Anda bisa memilih desktop model GNOME atau menggunakan utility Docker. Dan jika Anda terbiasa di Windows dan memiliki komputer yang cukup cepat, Anda bisa memilih desktop KDE.
Dengan KDE, Anda masih bisa memilih untuk menggunakan gaya Windows XP ataupun Windows Vista. Pilihan dan variasinya sangat banyak di Linux, Anda bisa mengatur sesuai dengan favorit Anda.

Sekuriti dan Virus

Salah satu masalah utama di Windows yang paling sering Anda temukan adalah virus dan spyware. Dari tahun ke tahun permasalahan ini bukan semakin mengecil tetapi malah semakin membesar. Ini semua terjadi karena banyak lubang keamanan di Windows yang bisa dieksploitasi oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab.

Karena terlalu banyaknya masalah keamanan di Windows, bukan tidak mengherankan jika kemudian justru muncul olokan untuk nama Windows Vista, yang dipanjangkan menjadi VIrus,  Spyware, Trojan dan Adware.

Linux diturunkan dari sistem operasi Unix yang memiliki tingkat sekuriti lebih kuat. Itu sebabnya tidak ada banyak virus di Linux dan kalaupun ada tidak bisa berkembang biak dengan pesat dan biasanya tidak mampu membawa kerusakan yang besar.
Sekalipun tidak sepenting di Windows, Anda tetap bisa menemukan program-program anti virus di Linux, seperti ClamAV dan F-Prot. PCLinux telah menyediakan anti virus ClamAV yang bisa ditemukan pada menu Start > Applications > FileTools > KlamAV.


Spyware

Spyware adalah suatu masalah yang cukup umum di dunia Windows. Biasanya program spyware mengamati, mengumpulkan dan mengirimkan data Anda ke suatu server. Untuk hal yang lebih positif, program ini biasanya dipergunakan untuk keperluan marketing.
Sayangnya, ada juga yang berniat buruk yaitu dengan mencuri identitas, kartu kredit, dan tindakan negatif lainnya.
Tidak banyak program spyware yang menginfeksi Linux mengingat cara kerja Linux yang lebih susah untuk ditembus. PCLinux telah menyediakan pre-instal Firewall untuk melindungi sistem Anda dan bisa diaktifkan melalui PCLinux Control Panel.

Instalasi dan Kelengkapan Program

Windows adalah sistem operasi, itu sebabnya Windows tidak menyediakan banyak program setelah diinstal. Kalaupun ada mungkin Anda hanya akan menemukan Internet Explorer, Media Player, Notepad, dan beberapa program kecil lainnya.
Ini sangat berbeda dengan Linux. Sekalipun Linux juga suatu sistem operasi, tetapi Linux didistribusikan  dengan banyak program didalamnya (itu sebabnya dikenal istilah distro – dari kata distribusi – Linux). Setelah diinstal, Anda akan menemui banyak program dari hampir semua kategori program. Sebut saja kategori Office Suite, Multimedia (Sound, Video, Graphics), Internet (Browser, Email, Chat, Downloader, Messenger, Torrent, News), 3D, Games, Utility, dll.
Dengan waktu instalasi yang hampir sama, Anda bukan hanya mendapatkan suatu sistem operasi tetapi juga semua program yang diperlukan untuk kegiatan sehari-hari di Linux.

Konfigurasi Sistem

Windows dikenal kemudahan dalam pemakaiannya, karena hampir semua hal bisa dilakukan dengan sistem point n’ click yang sudah berbasis grafis,
Di  Linux, Anda mungkin sering mendengar perlunya mempelajari perintah-perintah secara manual di command line. Sebagian berita ini benar, tetapi belakangan Linux sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat, sehingga hampir semua hal juga bisa anda lakukan sama mudahnya seperti di Windows.
Dengan PCLINUX Control Center, konfigurasi sistem bisa Anda lakukan semudah point n click. PCLINUX memiliki deteksi perangkat keras yang baik sehingga hampir semuanya berjalan secara otomatis. Dan hampir semua program di PCLINUX disertai dengan konfigurasi yang sudah siap pakai. Sebagai contoh, browser Internet telah disertai dengan sejumlah plug-ins. Tidak perlu men-download dan menginstal plug-ins flash ataupun yang lainnya.

Hardware Support

Di Windows, biasanya Anda tidak pernah mendengar masalah hardwre, karena hampir semua hardware yang ada sudah menyertakan drivernya. Berbeda dengan di Linux dimana Anda mungkin sering mendengar suatu hardware tidak bekerja di Linux. Hal ini terjadi karena pembuat hardware tidak menyediakan driver versi Linux. Untungnya, belakangan ini cukup banyak vendor yang sudah memberikan dukungan driver Linux. Dan pengenalan Linux akan hardware semakin lama semakin meningkat sehingga mulai jarang terdengar permasalahan hardware di Linux.

Menangani Crash

Linux secara umum terlihat sebagai sistem operasi yang stabil. Dan jika Anda membandingkan Linux dengan Windows 95/98/ME, Linux jauh lebih stabil. Untuk Windows XP – jika Anda mengikuti petunjuk sistemnya dengan baik – juga akan cukup stabil.
Dan seperti halnya dengan Windows, suatu saat Anda juga akan menemui masalah di Linux. Sekalipun jarang, tetapi program yang crash atau hang bisa saja terjadi. Ini adalah suatu fakta dari kehidupan di dunia komputer.
Sekalipun demikian ada beberapa perbedaan di Windows dan Linux. Unix dan Linux mempunyai sifat multi-user. Linux menjalankan aplikasi secara berbeda dengan Windows. Ketika suatu aplikasi terkunci, Anda dapat mematikannya dengan mudah. Cukup menekan kombinasi tombol Ctrl + Esc, dan Anda dapat memilih aplikasi (atau proses) mana yang bermasalah.
Dan jika sistem grafis yang terkunci, Anda bisa berpindah ke command-prompt (dengan menekan Ctrl+Alt+F1) dan membunuh proses software secara manual. Anda juga mempunyai pilihan untuk merestart desktop saja dengan menekan Ctrl+Alt+Backspace. Ini berarti Anda tidak harus melakukan reboot sekalipun sistem Linux sedang mengalami masalah.

Partisi Harddisk

Linux tidak mengenal penamaan drive C: untuk suatu partisi. Semua drive disatukan dalam suatu sistem penyimpanan yang besar. Folder /mnt merupakan tempat untuk Anda mengakses semua media yang ada di komputer, baik partisi lain, CD-ROM, Floppy, ataupun FlashDisk.
Belakangan KDE telah mempermudah akses ke media dengan menyediakan sistem Storage Media yang dapat diakses melalui My Computer ataupun file manager Konqueror.

Penamaan File

Linux menggunakan “/” untuk memisahkan folder dan bukannya “” yang biasa digunakan DOS/Windows. Linux bersifat case-sensitive, ini berarti file “Hello.txt” berbeda dengan file “hello.txt”. Linux juga tidak terlalu memperhatikan ekstensi file. Jika Anda mengubah nama file “Hello.txt” menjadi “Hello”, Linux masih tetap mengetahui bahwa file ini adalah suatu teks. Dan ketika Anda mengklik file “Hello”, Linux secara otomatis tetap akan membuka program editor teks.

Kemudahan dan Keamanan

Anda mungkin sudah mengetahui, bahwa sebagai user biasa (bukan Root) Anda tidak bisa menulis file di sembarang folder. User biasa hanya memiliki akses tulis di folder home mereka. Sebagai user biasa, Anda tidak akan bisa mengubah bagian penting dari sistem Linux. Ini memang terkesan terlalu membatasi dan merepotkan, tetapi cara ini jauh lebih aman, karena hanya orang tertentu yang mempunyai akses Root saja yang bisa menyentuh sistem. Bahkan viruspun tidak bisa dengan mudah menyentuh sistem Linux. Itu sebabnya Anda tidak banyak mendengar adanya virus di Linux.
Hal ini berbeda jauh dengan Windows yang sangat rentan dengan virus. Ini terjadi karena user biasa di Windows juga sekaligus mempunyai hak sebagai administrator. Kebanyakan pemakai Windows tidak mengetahui hal ini, sehingga sistem mereka sangat rentan dengan serangan virus. Windows Vista sekarang telah mengadopsi sistem sekuriti Linux ini.

Defrag

Di Windows, Anda mungkin sering menemui masalah menurunnya kecepatan Windows. Salah satu penyebab biasanya adalah file-file di harddisk yang sudah tidak tersusun rapi lagi. itu sebabnya Anda disarankan untuk menggunakan program Defrag.
Di Linux Anda tidak akan menemukan program untuk men-defrag harddisk. Anda tidak perlu melakukan defragment di harddisk Linux! Sistem file Linux yang menangani semuanya ini secara otomatis. Namun jika harddisk Anda sudah terisi sampai 99% Anda akan mendapatkan masalah kecepatan. Pastikan Anda memiliki cukup ruang supaya Linux menangani sistemnya dan Anda tidak akan pernah mendapatkan masalah deframentasi.

Sistem File

Windows mempunyai dua sistem file. FAT (dari DOS dan Windows 9x) dan NTFS (dari Windows NT/2000/XP). Anda bisa membaca dan bahkan menyimpan file di sistem FAT dan NTFS milik Windows. Hal ini tidak berlaku sebaliknya, Windows tidak akan bisa membaca atau menyimpan file di sistem Linux.
Seperti halnya Windows, Linux memiliki beberapa macam file sistem, diantaranya ReiserFS atau Ext3. Sistem ini dalam beberapa hal lebih bagus dari FAT atau NTFS milik Windows karena mengimplementasikan suatu tehnik yang disebut journaling. Jurnal ini menyimpan catatan tentang sistem file. Saat sistem Linux crash, kegiatan jurnal akan diselesaikan setelah proses reboot dan semua file di harddisk akan tetap berjalan lancar.

3D Desktop

Teknologi yang nampaknya akan dihadirkan di sistem operasi terbaru adalah 3D Desktop. Windows mengawalinya di Windows Vista dengan menyediakan fitur 3D Flip. tidak lama kemudian Linux menyediakan fitur 3D Desktop yang jauh lebih lengkap, seperti 3D Flip, 3D Cube, 3D Ring, dll.
Di Vista, fitur 3D kurang populer karena membutuhkan spesifikasi komputer yang tinggi. Berbeda jauh dengan Linux yang mampu menjalankan fitur 3D Desktop pada komputer dengan spesifikasi yang sangat rendah. Linux yang dari awal terkenal di sisi server
SISTEM OPERASI
-          Managemen Proses
-          Managemen Memory / Penyimpanan Primer dan sekunder
-          Managemen Sistem Berkas
-          Managemen Input & Output


Manajemen Proses
Proses adalah program yang sedang dieksekusi. Sebuah proses memerlukan sumber daya (resource) tertentu seperti waktu CPU, memori, file dan perangkat I/O untuk menyelesaikan tugasnya.
Untuk mengatur proses yang ada, sistem operasi bertanggung jawab pada aktrifitas-aktifitas yang berhubungan dengan manajemen proses berikut :
- Pembuatan dan penghapusan proses yang dibuat oleh user atau sistem.
- Menghentikan proses sementara dan melanjutkan proses.
- Menyediakan kelengkapan mekanisme untuk sinkronisasi proses dan komunikasi
proses.

Manajemen Memori Utama
Memori utama atau biasanya disebut dengan memori adalah sebuah array besar berukuran word atau byte, dimana setiap array tersebut mempunyai alamat tertentu.
Memori adalah penyimpan yang dapat mengakses data dengan cepat yang digunakan oleh CPU dan perangkat I/O. Memori adalah perangkat penyimpan volatile. Isi memori akan hilang apabila terjadi kegagalan system.
Untuk mengatur memori, sistem operasi bertanggung jawab pada aktifitasaktifitas
manajemen memori sebagai berikut :
- Menjaga dan memelihara bagian-bagian memori yang sedang digunakan dan dari
yang menggunakan.
- Memutuskan proses-proses mana saja yang harus dipanggil ke memori jika
tersedia ruang di memori.
- Mengalokasikan dan mendealokasikan ruang memori jika diperlukan.

Manajemen File
File adalah kumpulan informasi yang saling berhubungan yang sudah didefinisikan oleh pembuatnya (user). Biasanya, file berupa program (baik dalam bentu source maupun object) dan data.
Untuk mengatur file, sistem operasi bertanggung jawab pada aktifitas-aktifitas yang berhubungan dengan manajemen file sebagai berikut:
a. Pembuatan dan penghapusan file.
b. Pembuatan dan penghapusan direktori.
c. Primitif-primitif yang mendukung untuk manipulasi file dan direktori.
d. Pemetaan file ke memori sekunder.
e. Backup file ke media penyimpanan yang stabil (nonvolatile).

Manajemen I/O
Sistem operasi bertanggung-jawab pada aktifitas-aktifitas sistem I/O sebagai berikut:
a. Sistem buffer-caching.
b. Antarmuka device-driver secara umum.
c. Driver untuk device hardware-hardware tertentu.

Manajemen Penyimpan Sekunder
Karena memori utama (primary storage) bersifat volatile dan terlalu kecil untuk mengakomodase semua data dan program secara permanen, sistem komputer harus menyediakan penyimpan sekunder (secondary storage) untuk back up memori utama.
Beberapa sistem komputer modern menggunakan disk untuk media penyimpan on-lin, baik program maupun data.
Sistem operasi bertanggung jawab pada aktifitas-aktifitas manajemen penyimpan sekunder sebagai berikut:
a. Pengaturan ruang bebas.
b. Alokasi penyimpanan.
c. Penjadwalan disk.

PEMBAGIAN PARTISI

Partition 1: 439.5 GB | NTFS (Storage)
Partition 2: 439.5 GB | NTFS (Storage)
Partition 3: 011.5 GB | FAT32 (Paging)
Partition 4: 041.1 GB | NTFS (Backup)



Primary Partition n Logician Partition
Untuk menggunakan ruang di hard disk, harus dipartisi. Partitioning is the process of dividing the hard disk's space into chunks, so they can be prepared for use, or even dedicated to different uses. Partisi adalah proses membagi ruang hard disk ke dalam potongan, sehingga mereka dapat dipersiapkan untuk digunakan, atau bahkan didedikasikan untuk kegunaan yang berbeda. Even if the entire disk is intended to be left in one piece, it must be partitioned so that the operating system knows that it is intended to be left in one piece. There are many different considerations that go into deciding how to partition a hard disk . Bahkan jika seluruh disk dimaksudkan untuk dibiarkan utuh, harus dipartisi sehingga sistem operasi tahu bahwa itu dimaksudkan untuk dibiarkan utuh. Ada berbagai pertimbangan yang masuk ke dalam memutuskan bagaimana cara partisi hard disk .
The rules that determine how partitions are used were set down very early in the original design of the PC, and have remained virtually unchanged since that time. Aturan-aturan yang menentukan bagaimana partisi yang digunakan adalah ditetapkan sangat awal dalam desain asli dari PC, dan tetap tidak berubah sejak saat itu. Recall that when the PC was first invented there was only (really) one type of file system. Ingatlah bahwa ketika PC pertama kali diciptakan hanya ada (sebenarnya) salah satu jenis sistem file. Still, it was envisioned that in the future, multiple operating systems and/or file systems might be wanted on a single machine. Namun, itu membayangkan bahwa di masa depan, beberapa sistem operasi dan / atau sistem file yang mungkin ingin pada mesin tunggal. Therefore, provision was made in the partitioning scheme to allow for several different partitions. Oleh karena itu, ketentuan itu dibuat dalam skema partisi untuk memungkinkan beberapa partisi yang berbeda. The rules that govern partition setup are as follows: Aturan-aturan yang mengatur setup partisi adalah sebagai berikut:
  • A maximum of four partitions can be placed on any hard disk. Maksimal empat partisi dapat ditempatkan pada setiap hard disk. These are sometimes called primary partitions . Ini kadang-kadang disebut partisi primer. The limitation of four is one that is imposed on the system by the way that the master boot record is structured. Keterbatasan dari empat adalah salah satu yang dikenakan pada sistem dengan cara yang master boot record terstruktur.
  • Only one partition may be designated, at any given time, as active . Hanya satu partisi mungkin akan ditunjuk, pada waktu tertentu, seperti aktif. That partition will be used for booting the system. See here for more on active partitions and switching active status between partitions. partisi tersebut akan digunakan untuk booting sistem. lihat di sini untuk lebih lanjut tentang partisi aktif dan beralih status aktif antara partisi.
  • DOS (and the operating systems that depend on it for booting, which includes all consumer Windows operating systems) will only recognize the active primary partition. DOS (dan sistem operasi yang bergantung padanya untuk boot, yang mencakup semua konsumen sistem operasi Windows) hanya akan mengenali partisi utama aktif. Any other primary partitions will be ignored. Setiap partisi primary yang lain akan diabaikan.
  • One of the four partitions may be designated as an extended DOS partition . Salah satu dari empat partisi dapat ditunjuk sebagai partisi DOS diperpanjang. This partition may then be subdivided into multiple logical partitions . Partisi ini kemudian dapat dibagi menjadi beberapa partisi logical. This is the way that two or more logical DOS volumes can be placed on a single hard disk. Ini adalah cara bahwa dua atau lebih logis DOS volume dapat ditempatkan pada hard disk tunggal.
Alright, I realize that this is somewhat confusing, so let's take a look at some examples of systems, to show you how this scheme is used: Baiklah, saya menyadari bahwa ini agak membingungkan, jadi mari kita lihat beberapa contoh dari sistem, untuk menunjukkan Anda bagaimana skema ini digunakan:
  • Single Partition Windows PC: Many PCs have all of their disk space made into a single partition, and use one of the FAT file systems. Single Partisi Windows PC: PC Banyak semua ruang disk mereka dibuat menjadi sebuah partisi tunggal, dan menggunakan salah satu sistem berkas FAT. Such a machine would have just a single FAT primary partition on it, and nothing else. Seperti mesin akan hanya memiliki partisi primer tunggal FAT di atasnya, dan tidak ada lagi. The other three "slots" for partitions on the disk would be empty. Tiga lainnya "slot" untuk partisi pada disk akan kosong.
  • Multiple Partition Windows PC: To use more than one partition at a time on a DOS/Windows system, two partitions are used. Beberapa Partisi PC Windows: Untuk menggunakan lebih dari satu partisi pada waktu di Windows / sistem DOS, dua partisi yang digunakan. One is a regular DOS primary partition (which becomes the "C:" drive). Salah satunya adalah partisi DOS biasa primer (yang menjadi "C:" drive). The other is the extended DOS partition. Yang lainnya adalah partisi DOS diperpanjang. Within the extended DOS partition, all the other logical drives are created. Dalam partisi DOS diperpanjang, semua drive logis lainnya diciptakan. So a drive with four logical drive letters would have the first (C:) be the active primary partition, and the other three (D:, E: and F:) would be logicals within the extended DOS partition. Jadi drive dengan empat huruf drive logis akan memiliki pertama (C:) sebagai partisi utama aktif, dan tiga lainnya (D:, E: dan F:) akan logicals dalam partisi DOS diperpanjang.
  • Multiple Operating System PC: A system with multiple operating systems could use one primary partition for each of up to four different file systems. Beberapa Sistem Operasi PC: Sebuah sistem dengan beberapa sistem operasi bisa menggunakan satu partisi utama untuk masing-masing hingga empat sistem file yang berbeda.
If you want, you can also combine multiple partitions with multiple operating systems. Jika Anda ingin, Anda juga dapat menggabungkan beberapa partisi dengan sistem operasi. For example, you could have a primary DOS partition, an extended DOS partition, and a Linux partition. Sebagai contoh, Anda bisa memiliki partisi DOS primer, partisi DOS diperpanjang, dan sebuah partisi Linux. Such setups are far less common than the simpler examples above. setup seperti ini jauh lebih umum daripada contoh sederhana di atas.
The extended DOS partition causes most of the confusion on the part of those setting up new DOS/Windows PCs. Partisi extended DOS penyebab paling kebingungan pada bagian dari mereka mendirikan DOS baru / PC Windows. It really functions as a "container" that holds all DOS partitions except for the first (primary) volume. Ini benar-benar berfungsi sebagai "wadah" yang menyimpan semua partisi DOS kecuali untuk volume (primer) pertama. The reason that this structure was used is that the original design, with its limit of four partitions, was too restrictive. Alasan bahwa struktur ini digunakan adalah bahwa rancangan aslinya, dengan batas empat partisi, terlalu membatasi. The extended DOS partition system allows you to have up to 24 disk partitions in a single system, without violating compatibility with older hardware and software designed based on the original four-partition limit. Sistem DOS partisi extended memungkinkan Anda untuk memiliki hingga 24 partisi disk dalam satu sistem, tanpa melanggar kompatibilitas dengan hardware yang lebih tua dan perangkat lunak yang dirancang berdasarkan batas empat partisi asli. Of course, nobody would use that many partitions on a system in most cases, because it would be a data organization nightmare! Tentu saja, tak seorang pun akan menggunakan semua partisi banyak pada sebuah sistem dalam banyak kasus, karena akan menjadi mimpi buruk organisasi data! :^) : ^)
Within the extended DOS partition, the logical drives are stored in a linked structure. Dalam partisi DOS diperpanjang, drive logis disimpan dalam struktur terkait. The extended partition's information is contained in the master partition table (since the extended partition is one of the four partitions stored in the master boot record). Informasi partisi extended adalah terkandung dalam tabel partisi master (karena partisi extended adalah salah satu dari empat partisi disimpan dalam master boot record). It contains a link to an extended partition table that describes the first logical partition for the disk. Ini berisi link ke sebuah tabel partisi extended yang menggambarkan partisi logical pertama untuk disk. That table contains information about that first logical partition, and a link to the next extended partition table which describes the second logical partition on the disk, and so on. Dalam tabel tersebut berisi informasi tentang partisi logical pertama, dan link ke tabel partisi extended berikutnya yang menggambarkan partisi logical kedua pada disk, dan sebagainya. The extended partition tables are linked in a chain starting from the master partition table. Tabel partisi extended terkait dalam rantai mulai dari tabel partisi master.
In terms of how the disk is used, there are only two main differences between a primary and a logical partition or volume. Dalam hal bagaimana disk digunakan, hanya ada dua perbedaan utama antara primer dan partisi logical atau volume. The first is that a primary partition can be set as bootable (active) while a logical cannot. Yang pertama adalah bahwa sebuah partisi primer dapat ditetapkan sebagai bootable (aktif) sementara logis tidak bisa. The second is that DOS assigns drive letters (C:, D: etc.) differently to primary and logical volumes. Yang kedua adalah bahwa DOS memberikan huruf drive (C:, D: dll) berbeda dan logis volume primer.
Here's an example to hopefully make all of this a bit more clear. Berikut ini adalah contoh mudah-mudahan membuat semua ini sedikit lebih jelas. Let's suppose you are setting up a new system and starting with an empty 60 GB hard disk. Mari kita misalkan Anda sedang mengatur sistem baru dan dimulai dengan disk 60 GB hard kosong. You could create a single 60 GB partition, which would be a primary DOS partition. Anda bisa menciptakan sebuah partisi tunggal 60 GB, yang akan menjadi partisi DOS primer. However, in many cases dividing up such a large disk will make it easier to manage the space, will reduce lost disk space due to slack, and will reduce defragmentation time on partitions containing more actively-used data. Namun, dalam banyak kasus membagi seperti disk besar akan membuat lebih mudah untuk mengelola ruang, akan mengurangi ruang disk hilang karena kendur, dan akan mengurangi waktu defragmentasi pada partisi yang berisi lebih banyak data aktif digunakan. ( See here for much more on the issues involved in partitioning.) So instead, let's say you want to split up this drive as follows: ( Lihat di sini untuk lebih pada isu yang terlibat dalam partisi.) Jadi, bukannya, katakanlah Anda ingin berpisah drive ini sebagai berikut:
  • One 8 GB primary partition for Windows and other operating system and program files. Satu 8 GB partisi utama untuk sistem operasi Windows dan lainnya dan file program.
  • One 12 GB partition for data. Satu 12 GB partisi untuk data.
  • One 16 GB partition for games. Satu 16 GB partisi untuk permainan.
  • The rest of the disk in a 24 GB partition for large multimedia files, short-term backups and "future expansion". Sisa dari disk dalam sebuah partisi 24 GB untuk file multimedia besar, backup jangka pendek dan "ekspansi di masa datang".
I'm assuming no complicating factors here, just a simple example. Aku menduga ada faktor rumit di sini, hanya sebuah contoh sederhana. To do this, you will first set up a primary DOS partition 8 GB in size. Untuk melakukan ini, Anda akan membuat partisi DOS utama 8 GB dalam ukuran. This is the first of your four partitions. Ini adalah yang pertama dari empat partisi anda. You will then create an extended DOS partition that is 52 GB in size. Anda kemudian akan menciptakan sebuah partisi extended DOS yang 52 GB dalam ukuran. This is the second partition on the hard disk. Ini partisi kedua pada hard disk. Within the extended DOS partition you will create three logical volumes: one 12 GB, one 16 GB and one 24 GB. Dalam partisi DOS extended Anda akan menciptakan tiga volume logis: satu 12 GB, satu 16 GB dan satu 24 GB. These are your second, third and fourth volumes (logical partitions). Ini adalah volume Anda kedua, ketiga dan keempat (partisi logical). The first partition will be your C: drive from which you boot the machine, and DOS will (normally) assign D:, E: and F: to the other three logical partitions. Partisi pertama akan menjadi drive C: dari mana Anda boot mesin, dan DOS akan (biasanya) menetapkan D:, E: dan F: ke tiga partisi lain logis. Your hard disk will have one primary DOS partition, and one extended DOS partition containing three logical DOS volumes. hard disk Anda akan memiliki satu partisi primary DOS, dan satu partisi extended DOS mengandung tiga volum logikal DOS.

JARINGAN
1. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN) adalah sejumlah komputer yang saling dihubungkan bersama di dalam satu areal tertentu yang tidak begitu luas, seperti di dalam satu kantor atau gedung. Secara garis besar terdapat dua tipe jaringan atau LAN, yaitu jaringan Peer to Peer dan jaringan Client-Server. Pada jaringan peer to peer, setiap komputer yang terhubung ke jaringan dapat bertindak baik sebagai workstation maupun server. Sedangkan pada jaringan Client-Server, hanya satu komputer yang bertugas sebagai server dan komputer lain berperan sebagai workstation. Antara dua tipe jaringan tersebut masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan, di mana masing-masing akan dijelaskan.

LAN tersusun dari beberapa elemen dasar yang meliputi komponen hardware dan software, yaitu :
  • Komponen Fisik Personal Computer (PC), Network Interface Card (NIC), Kabel, Topologi jaringan.

  • Komponen Software Sistem Operasi Jaringan, Network Adapter Driver, Protokol Jaringan.
    Jaringan ini disebut sebagai jaringan area, yaitu jaringan yang terbatas untuk area kecil, seperti pada lingkungan perkantoran di sebuah gedung, sekolah, atau kampus. Dalam jaringan LAN, terdapat satu komputer yang biasa disebut server, yang fungsinya adalah untuk memberikan layanan perangkat lunak (software), mengatur aktivitas jaringan dan menyimpan file. Selain server ada pula komputer lain yang terhubung dalam jaringan (network) yang disebut dengan workstation (client). Pada umumnya teknologi jaringan LAN menggunakan media kabel untruk menghubungkan komputer-komputer yang digunakan.

    LAN dapat dibedakan berdasarkan tiga karakteristik, yaitu ukuran, teknologi transmisi, dan topologinya. Teknologi transmisi yang bisa digunakan adalah transmisi kabel tunggal. Pada LAN biasa, kecepatan transmisi sekitar 10 – 100 Mbps (Megabit/second), dan faktor kesalahan kecil. Topologi yang digunakan biasanya topologi Bus, Star dan Ring.


2. Metropolitan Area Network (MAN)

Jaringan ini lebih luas dari jaringan LAN dan menjangkau antar wilayah dalam satu provinsi. Jaringan MAN menghubungkan jaringan-jaringan kecil yang ada, seperti LAN yang menuju pada lingkungan area yang lebih besar. Contoh, beberapa bank yang memiliki jaringan komputer di setiap cabangnya dapat berhubungan satu sama lain sehingga nasabah dapat melakukan transaksi di cabang maupun dalam propinsi yang sama.

GAMBAR: JARINGAN MAN
3. Wide Area Network (WAN)

Jaringan ini mencakup area yang luas dan mampu menjangkau batas propinsi bahkan sampai negara yang ada dibelahan bumi lain. Jaringan WAN dapat menghubungkan satu komputer dengan komputer lain dengan menggunakan satelit atau kabel bawah laut. Topologi yang digunakan WAN menggunakan topologi tak menentu sesuai dengan apa yang akan digunakan. Topologi Jaringan (Bentuk Jaringan) Topologi Jaringan adalah gambaran secara fisik dari pola hubungan antara komponen-komponen jaringan, yang meliputi server, workstation, hub/Switch dan pengkabelannnya.




Ganti teks ini dengan informasi mengenai permalink atau apapun di sini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

facebook komentar